Filsafat dikenal sebagai idealisme
etis. Cita-cita manusia mengarah kepada tingkah laku dan kesusilaannya. Manusia
itu amat tinggi derajatnya karena akal budinya, dan karena itu manusia lebih
tinggi dari makhluk lain di dunia ini. Dikenal pula idealisme estetis yang
menganggap kebaikan tertinggi adalah keindahan. Berarti manusia harus indah.
Indah dalam hal ini adalah indah baik rohani maupun jasmaninya. Keindahan ini
dicapai dengan menyempurnakan dirinya dan menyelaraskan segala kemampuannya
dengan keadaan dunia yang mengelilinginya. Pada prakteknya kini ditempuh jalan
tengah yang dikenal dengan idealisme realistis. Konsep ini berpangkal pada
realita bahwa manusia terdiri dari jasmani dan rohani. Dua-duanya tidak boleh
diabaikan karena keduanya yang menjadikan manusia.
Oleh karena itu sering muncul dua kutub idealisme
dan realita yang nampaknya saling bertentangan. keterangannya tentang budi ,
dengan terang dikatakannya bahwa dengan budi murni mungkin orang tak mungkin
mengenal yang diluar pengalaman. Karena pengetahuan budi ini selalu terkait
dengan pengalaman : metafisika murni tak mungkin.Oleh sebab itu pada pembahasan
ini kita akan mengupas pemikiran tokoh-tokoh filsafat dalam membentuk nilai
idealisme yang konkrit bukan terdominasi oleh proses idealisme.
LATAR BELAKANG IDEALISME
Ketidak puasan murid-murid Kant dengan batasan budi
itu, sehingga mereka mencari suatu dasar untuk renungan mereka yang melahirkan
system metafisika. Dan system tersebut dicari dan didapat dari dasar tindakan
ialah aku sebagai subyek yang konkrit dari suatu dasar menurunkan
kesimpulan-kesimpulan serta memberi keterangan keseluruhan ada itu ada yang
menyebut idealisme.Oleh sebab itu karean idealisme ini berdasarkan atas subyek
maka disebut idealisme subyektif , berlawanan dengan idealisme realistis yang
diajukan oleh Plato.
TOKOH-TOKOH IDEALISME DAN
LATAR BELAKANG PEMIKIRANNYA
Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang
menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa. ide-ide
dan pikiran atau yang sejenis dengan itu.Aliran ini merupakan aliran yang
sangat penting dalam perkembangan sejarah pikiran manusia. Mula-mula dalam
filsafat Barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato. yang
menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan
sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan
saja dari alam idea itu. Aristoteles memberikan sifat kerohanian dengan
ajarannya yang menggambarkan alam ide sebagai sesuatu tenaga (entelechie) yang
berada dalam benda-benda dan menjalankan pengaruhnya dari benda itu. Sebenarnya
dapat dikatakan sepanjang masa tidak pernah faham idealisme hilang sirna
sekali. Di masa abad pertengahan malahan satu-satunya pendapat yang disepakati
oleh semua ahli pikir adalah dasar idealisme ini.
Pada jaman Aufklarung ulama-ulama filsafat yang
mengakui aliran serba dua seperti Descartes dan Spinoza yang mengenal dua pokok
yang bersifat kerohanian dan kebendaan maupun keduanya mengakui bahwa unsur
kerohanian lebih penting daripada kebendaan. Selain itu, segenap kaum agama
sekaligus dapat digolongkan kepada penganut Idealisme yang paling setia
sepanjang masa, walaupun mereka tidak memiliki dalil-dalil filsafat yang
mendalam. Puncak jaman Idealiasme pada masa abad ke-18 dan 19 ketika periode
Idealisme. Jerman sedang besar sekali pengaruhnya di Eropa.
PENGERTIAN IDEALISME
Arti dari kata idealisme sendiri adalah suatu
setandar kesempurnaan, Keunggulan, Keindahan, dan kebaikan, dapat juga
diartikan sebagai objek tujuan sempurna dan hasrat untuk mencupai suatu
keinginan, Dalam Filsafat idealisme doktrin yang mengajarkan bahwa hakikat
dunia fisik hanya bias difahami dengan ketergantungan pada jiwa dan spitirit,
Istilah ini diambil dari kata “idea” yang berarti jiwa. Secara mudah idealisme
dapat diartikan sebagai cita-cita yang ingin dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang. Idealisme bukan sebarang cita-cita, namun cita-cita yang tinggi
dan luhur, suatu nilai kebenaran dan harga diri, serta hasrat untuk mencapai
hasil yang istimewa. Pada dasarnya setiap orang mempunyai idealisme, dan
merupakan salah satu hal penting dalam hidup seseorang. Dengan idealisme orang
dapat melakukan hal yang luar biasa, bertahan pada suatu prinsip yang diyakini
bahkan rela hidup menderita demi mempertahankan pandangan dan kehormatan. Untuk
apa mempertahankan idealisme? Jawabnya, untuk mendapatkan kepuasan jiwa yang
begitu mahal harganya. Kepuasan dan kebahagiaan itu, tentu saja tidak dapat
diukur dengan nilai uang atau materi.
TANGGAPAN
Jadi idealisme merupakan biasan dari cita-cita
seseorang dalam mewujudkannya, namun dalam merealisasikannya tidak terlepas
dari dikotomoni meaning antara realistis dan subyektif .Padahal dua hal
tersebut saling terikat dan tidak mungkin dipisahkan dari pokok
masalah.Misalnya, untuk melihat benda dan memaknainya manusia membutuhkan
idealisme subyektif tapi hal tersebut mustahil tanpa mentransformasikan
idealisme realitas.Karena materi dan wujud benda tidak mungkin ada tanpa metafisika
yang tlah diskenarioi oleh Tuhan.
Kemudian apabila terjadi dikotomi makna idealis
realistis dan subyektif, maka hal ini merubah pola pikir manusia tentang materi
dan alam.Sehingga lahirnya filsafat idealisme obyektif dan personalistik.Dari
hal tersebut menurunkan gejala pragmatis karena manusia tergantung pada obyek
serta personal yang sadar, padahal personal yang sadar mustahil dapat
mengetahui secara kongkrit tentang alam.
Tapi tidak bisa hindari bahwasannya Pragmatis dan
Materialis merupakan aliran filsafat yang terlepas dari nilai substansi karna
ia tidak mempunyai daya dalam memadukan idealisme realistis dan subyektif.
Sehingga orang yang terdominasi oleh sifat pragmatis dan meterialis menjadikan
teknologi sebagai kasta tertinggi bagi kehidupan dan manusia yang tidak intelek
dianggap sebagai kasta paling bawah walaupun sebetulnya teknologi hanya sebatas
barang yang tak punya daya.
Jadi idealisme realistis dan subyektif merupakan
monodualisme yang tak terlepas, sedangkan pragmatis dan materialis yang
merupakan pengaruh dari proses idealisasi yang harus direduksi dalam membentuk
manusia yang ideal.
GendhengS, 31 Mei 2011