Selasa, 01 Maret 2011

MOTIVASI GENDHENG’S


 Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya.
To accomplish great things, we must not only act, but also dream; not only plan, but also believe.

Semua impian kita dapat menjadi nyata, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya.
All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them.

Imajinasi jauh lebih penting dari pada pengetahuan.
Imagination is more important than knowledge.

Mereka bisa, karena mereka pikir, mereka bisa.
They can because they think they can.

Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun.
Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.

Bakat yang kita miliki adalah hadiah dari Tuhan untuk kita… Apa yang dapat kita hasilkan dari bakat tersebut adalah hadiah dari kita untuk Tuhan.
Our talents are the gift that God gives to us… What we make of our talents is our gift back to God.

Saya tidak tahu apa kunci kesuksesan, tapi kunci kegagalan adalah mencoba untuk membuat semua orang senang.
I don’t know the key to success, but the key to failure is trying to please everybody.

Anda bertanggung jawab atas kehidupan anda. Anda tidak bisa terus menerus menyalahkan orang lain untuk kesalahan-kesalahan dalam hidup anda. Hidup ini sebenarnya adalah tentang melanjutkan kehidupan itu sendiri.
You are responsible for your life. You can’t keep blaming somebody else for your dysfunction. Life is really about moving on.

Mendapatkan yang Anda kejar adalah Kesuksesan, tapi mencintai perjalanan selama Anda berusaha mendapatkannya itulah Kebahagiaan.
Getting what you go after is success; but liking it while you are getting it is happiness.

Memendam kemarahan bagaikan menggenggam sebuah bara panas dengan niatan untuk melemparkannya ke seseorang. Sebenarnya dirimu lah yang terbakar.
Holding on to anger is like grasping a hot coal with the intent of throwing it at someone else; you are the one who gets burned.