Selasa, 22 Maret 2011

Kaca Mata Dua Empat

1    Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2   Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3   Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4      Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5     Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6   Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7   Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8  Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9  Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10  Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11  Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12  Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13  Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14    Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti    hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15    Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

16    Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17    Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18    Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah         dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19    Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20    Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21    Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau          mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22    Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

23    Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24 Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

GendhengS, 28012011

SKALA PRIORITAS TINDAKAN

Mengapa manusia berusaha dengan serius, berjuang? Berjuang adalah mengaktualkan potensi atau berusaha meraih apa yang diinginkan. Keinginan layak diperjuanngkan bila itu “mungkin”, potensi mengarah ke aktus. 

Artinya sesuatu itu memang untuk kesempurnaan aktualisasi kita, kita perlu mengarah kesana. Arti lainnya adalah kita manusia, mesti dan layak serta malah ‘harus’ memaksimalkan perjuangan atau usaha kita, untuk meraih semua kemungkinan potensi ciptaan kita.

Disinilah salah satu pengertian bahwa seluruh mahluk Allah, khusnya manusia wajib untuk berjuang. Karena perjuangan adalah ibadah, dengan definisi ibadah sebagai apapun yang mengarahkan kepada Tuhan/Allah, sedangkan yang menjauhkannya berarti maksiat. Sedangkan Tuhan adalah kongkritisasi dalam ide sebuah kesempurnaan, dan itu direalkan dalam bentuk Rasul / wahyu dan Imam.

Tujuan penciptaan manusia adalah "Memanusiakan Manusia", atau dalam bahasa al-Qur'an adalah diciptakan untuk ibadah atau untuk menjadi khalifali dimuka bumi. Dan syariat adalah konkritisasi "ide ideal kemanusiaan". Sehingga bila ada syari'at yang tidak memanusiakan manusia, maka itu secara langsung tertolak sebagai "wahyu", ide langsung dari Yang Maha Sempurna.

Dalam berkehidupan manusia harus selalu beribadah, tidak ada apapun yang lowong darinya, karena mereka diciptakan untuk itu (Beribadah). Lalu apa konkritisasi dari ibadah dalam berkehidupan? Ibadah adalah berfikir skala prioritas dalam seluruh aspek kehidupan. Sehingga dalam artian ini non-sense ada sesuatu yang ‘mubah’ dalam berkehidupan ini. Karena tujuan penciptaannya adalah untuk ibadah. Artinya dalam kehidupan selalu ada perbandingan antara "yang jelek dan sangat jelek", "yang baik dan sangat baik" dst. 

Tidak mungkin dalam hidup ini ada yang Nol (O, mubah). Kita lihat saja makan, apa itu mubah? Pada saat kita melakukan itu pasti ada pilihan yang lain, tidak makan, atau aktivitas lainnya. Bila kita lapar, lalu makan, itu bukan mubah, sunnah. Baca buku, bisa makruh bila ada yang lebih baik dilakukan dst. Artinya hidup ini selalu dalam kategori pilihan dapat nilai + (keuntungan, gain, pahala, surga) atau nilai - (minus, rugi, losse, dosa, neraka).

Tidak ada diantara dua itu. Mengambil keputusan Nol (0, mubah secara figh), padahal kita dapat mendapatkan +, berarti kita merugi, secara ‘figh akali’ itu dosa (rugi, losse). Mengambil nol, padahal pilihannya - (minus, dosa), itu pahala, untung, gain, dst. Contoh, pilihannya pergi bersama teman-teman ke tempat maksiat dan duduk-duduk dirumah minum kopi. Duduk-duduk minum kopi itu per individu (kalau sendirian) adalah mubah, tetapi kita memilih itu, dibandingkan pergi maksiat…maka minum kopi jadi Plus, bukan Nol. Walau kata-kata Sunnah kurang pas…karena memang itu terminology Figh.

Disinilah sebenarnya manusia selalu dituntut oleh allah untuk mengambil prinsip-prinsip perdagangan dalam berkehidupan, termasuk dalam beribadah dan beragama. Karena Tuhanpun mengajak transaksi dengan kita (walau kita milikNYA dan "terserah" Dia mau diapakan), dengan berkata; "maukah kalian berdagang denganKU, serahkan diri kalian padaku (beribadah, berjuang, jihad dll) dan AKU ganti kalian dengan Surga selamanya, tidakkah ini perdagangan yang menguntungkan, dan siapakah yang lebih baik dengan bentuk perdagangan seperti ini kecuah AKU".

Lalu marilah kita lihat apa yang mesti kita lakukan dalam berkehidupan saat ini? Manusia tidak akan bertindak diluar konsep dirinya. Disinilah kepetingan dan keharusan kita melihat skala prioritas kehidupan kita. Jangan-jangan kita senang dengan hal-hal yang remeh, tak bernilai secara duniawi maupun ukhrowi. Kalau itu menjadi kebiasaan, karakter kita, bahaya dan sangat rugilah kita, sebab apa yang kita lakukan nilainya rendah, sedangkan ada orang lain yang kesukaannya itu, bernilai, unggul dimata manusia dan Tuhan.

Lihat saja orang yang hobinya tamasya, majlas, santai, tidak suka repot, piara binatang, beli pakaian, barang elektronik, sepatu, nonton film dll. Apa ini haram, mungkin orang akan bertanya seperti itu? Jelas jawabnya Tidak (walau itu diluar pembahasan disini). Yang kita bahas adalah skala prioritas dalam hidup sesuai dengan tujuan penciptaan Kita.

Lalu timbul pertanyaan; apakah ada yang baik secara asali? Bukankah sesuatu itu baik karena dibandingkan dengan yang lain? Seperti tadi, makan bisa baik, atau jelek tergantung perbandingan dan skala prioritas bandingannya. Ya memang itu secara umum benar. Tetapi ini perlu penjelasan lebih lanjut. Lalu Bagaimana dengan skala prioritas dalam kehidupan kita saat ini? Kita sebagai individu, sebagai masyarakat, sebagai orang tua, anak, tetangga dst. Apa-apa yang mesti dilakukannya? Apa itu, bagaimana melakukannya dan apa yang harus dilakukan, itu semua perlu dipikirkan didiskusikan. 

Any Where  in gENDHENGs, 24 Feb 2011